AGEN POKER
Agen Poker, Apa Yang Harus Dilakukan Jika Hati Bercabang Dua - Perasaan tertarik dengan pria lain ketika tengah menjalin hubungan serius dengan seseorang bukan hal yang tak mungkin terjadi. Bisa jadi karena frekuensi bertemu yang terus-menerus, atau kenyamanan yang tidak didapat dari pasangan semakin membuat Anda terus membandingkan.
Alhasil, hubungan yang awalnya baik-baik saja bisa berubah jadi banyak drama karena pilihan Anda sendiri. Perbandingan di kepala Anda pun semakin menjadi-jadi hingga membuat dilema.
"Di awal hubungan dengan seseorang, kehangatan dan getar-getar akan sangat terasa dan menggoda. Namun tidak ada satupun hubungan yang dapat berjalan mulus, tanpa ada konflik ataupun masalah sepanjang waktu," tutur psikolog Ratih Ibrahim.
Jika Anda tengah berada dalam kondisi ini, psikolog lulusan Universitas Indonesia itu menyarankan untuk segera membuat pilihan. Namun sebelumnya, Anda harus berani jujur kepada pasangan tentang kondisi tersebut.
Tidak ada satu hubungan yang dapat berhasil tanpa adanya kejujuran dan komitmen. Jika Anda ingin tetap menjalin hubungan dengan kekasih, maka bersikaplah jujur dan penuhi komitmen.
"Yang terbaik datang akan datang dari kejujuran dan ketulusan hati," pungkasnya lagi.
Pikirkan dengan matang mana yang terbaik dan bisa membuat Anda bahagia. Pilihan itu mungkin akan menyakitkan bagi salah satu pihak, namun dampaknya akan lebih buruk jika dilanjutkan lebih lama lagi.
Anda pun harus bisa memilah antara perasaan nyaman dan cinta. Seperti yang diungkap psikolog Liza Marielly Djaprie, M.Si,Psi,SC, yang mengatakan jika kenyamanan tidak bisa langsung diartikan dengan cinta, begitu pun sebaliknya.
"Kalau nyaman itu lebih fokus sama dirinya sendiri, selama dia bisa menemukan orang yang membuat dia nyaman, baik banget, melayani dia, bantuin dia, memberikan dia barang-barang ya, sudah semua oke saja. Kalau cinta lebih melihat ke orang lain, ya gua cinta, bisa terima dia apa adanya, iya sih orang ini pemarah, cuek, nggak romantis, nggak manjain gua, tapi gua cinta dia, jadi fokusnya saja yang berbeda," jelas psikolog 38 tahun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar