Agen Poker - Ada begitu banyak orang yang menjalani hidup dengan depresi, namun berusaha keras untuk menutupinya. Mereka ini biasanya mampu menyembunyikan depresi dengan profesional, menggunakan "topeng" dengan menunjukkan wajah bahagia di depan orang lain.
Seperti yang dikatakan oleh John M Grohol dari Psych Central. Orang yang menyembunykan depresi, biasanya tidak ingin menambah pengetahuan untuk mengatasi kepelikan dari perasaan itu. Mereka percaya, bahwa depresi akan hilang dengan sendirinya. Memang, bisa untuk beberapa kasus. Namun bagi kebanyakan, perilaku ini hanya akan meningkatkan rasa kesepian dan kesedihan.
Apalagi dengan budaya "tertutup" yang enggan membicarakan perasaan dan membebani orang lain dengan masalah kita. Karena itu, ada baiknya kita mengenali tanda-tanda depresi dari orang di sekitar kita (atau bahkan diri sendiri), agar tidak berkelanjutan.
1. Memiliki kebiasaan tidur, makan atau minum yang berbeda dari orang lain pada umumnya
Saat seseorang terlihat berubah cara tidur, dan makan dengan signifikan, biasanya menunjukkan bahwa ada hal yang salah telah terjadi. Sebab, tidur adalah fondasi dari kesehatan fisik juga mental. Jadi, jika seseorang tak bisa tidur, atau tidur lebih lama setiap hari, bisa jadi merupakan tanda depresi.
Kebiasaan makan yang berubah, seperti jadi tidak doyan makan atau bahkan makan terlalu banyak, mulai minum alkohol. Juga bisa jadi tanda karena hal ini digunakan sebagai sarana mereka agar tidak merasa terlalu kesepian.
2. Mengenakan topeng "wajah bahagia" dan sering beralasan
Pernah kan, melihat seseorang yang memaksakan tertawa agar terlihat bahagia? Itulah yang disebut topeng. Namun sebetulnya, topeng tersebut akan memudar jika kita menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Karena itulah, banyak orang dengan depresi terselubung yang tidak ingin menghabiskan banyak waktu dengan orang lain. Mulailah beralasan untuk menolak berjumpa.
3. Sering bicara filosofi mendalam mengenai banyak hal
Perhatikanlah, jika seseorang mendadak jadi bijak dan membahas berbagai hal secara mendalam dari segi filosofi, arti kehidupan, dan sebagainya, padahal biasanya tidak begitu apalagi jika tiba-tiba yang dibahas adalah pemikiran mengenai kematian, dan menemukan kebahagiaan laksana seorang filsuf. Topik seperti ini menjadi tanda bahwa di dalam dirinya sedang terjadi pergulatan dengan pikiran buruk, yang tak ingin dibagi.
4. Tiba-tiba mencari bantuan, namun kemudian ditarik kembali
Mereka yang mengalami depresi terselubung selalu merasa kesulitan untuk terus menjaga rahasia. Maka kadang menyerah dan ingin menceritakan seluruh masalahnya pada orang lain. bahkan sampai membuat janji dengan psikolog atau psikiater.
Sayangnya, saat bangun di hari berikutnya, mereka mulai menyadari bahwa langkahnya terlalu jauh. Mencari bantuan berarti mengakui bahwa dirinya memang depresi. Dan nanti semua orang bisa melihat dirinya yang lemah.
5. Mendadak lebih mudah terbawa perasaan ketimbang orang normal
Seseorang yang menutupi depresinya akan lebih sensitif pada hal-hal lain. Misalnya menangis saat menonton film, padahal orang lain tidak. Atau mudah marah pada hal kecil. Bisa juga menyatakan "Aku sayang kamu" secara tiba-tiba pada orang lain, padahal biasanya tidak begitu. Hal ini dilakukan untuk menyimpan rapat rasa depresinya, dan membocorkan perasaan lainnya yang lebih mudah untuk dilakukan.
6. Memandang berbagai hal terlalu realistis dan tidak optimis
Istilah psikologi untuk kasus ini adalah "depressive realism". Jika seseorang menderita depresi, mereka akan memandang hidupnya dengan jauh lebih realistis. Orang normal, biasanya memiliki ekspektasi dan menanggapinya dengan opstimistis, karena percaya diri.
Sulit sekali membaca depresi terselubung bagi mereka yang melakukan ini, karena perbedaannya tak terlihat nyata dan tidak terlihat tertekan. Namun biasanya mereka akan lebih sering mengatakan "Saya terpilih menjadi kandidat untuk mendapatkan promosi, namun nampaknya tidak akan berhasil, melihat dari kandidat lain yang.." (penuh perhitungan dan realistis) ketimbang "Saya rasa saya akan berhasil dipromosikan, kali ini.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar