AGEN POKER
Agen Poker, Buanglah Jauh-jauh Pikiran Ini Wahai Para Istri - Sebagai seorang istri tentu ingin sekali kita menjadi yang diprioritaskan oleh suami. Serta selalu ingin jadi yang terbaik untuk suami. Istri mana yang tidak ingin selalu menjadi number one di mata suami. Sepakat?
Tetapi terkadang yang diharapkan tidak sesuai kenyataan. Kita ingin diperhatikan, suami malah cuek. Kita ingin dimengerti tanpa harus berbicara, tapi suami malah menganggap tidak ada apa-apa..
Laki-laki dan perempuan memang tidak pernah sama. Ada yang mengatakan laki-laki lebih banyak menggunakan logika, sehingga sulit untuk peka terhadap perasaan istri. Sementara istri lebih banyak menggunakan perasaan, sehingga sensitif dan terkadang berlebihan. Benarkah?
Mari kita cek satu persatu, pikiran istri yang terkadang dapat memicu pertengkaran dengan suami.
1. Merasa diri hanya pemuas seksual - Ini yang sering saya temui saat mendengar curhat kondisi rumah tangga seseorang. Istri merasa hanya sebagai pemuas kebutuhan nafsu suami. Pikiran ini dapat memicu pertengkaran. Ketika suami dan istri memiliki komunikasi yang buruk, salah satu pihak akan merasa menjadi korban. Jika tidak segera dibicarakan, akan berakibat buruk untuk diri sendiri dan rumah tangga. Jadi segeralah melupakan pikiran tersebut dan bicaralah.
2. Merasa diri lebih buruk dari mantan kekasih suami - Siapa yang suka dibanding-bandingkan dengan orang lain? Saya yakin tidak ada. Tetapi jika suami cuek dan tidak perhatian, kita langsung merasa diri lebih buruk dari mantan kekasih suami. Tentu hal ini juga dapat memicu pertengkaran. Apalagi itu hanya permainan pikiran kita sendiri. Sedangkan suami tidak pernah sama sekali mengucapkannya. Ingatlah, kita dipilih menjadi istri, sudah tentu kita yang terbaik dari sekian perempuan yang pernah ada dalam hidup suami.
3. Merasa bukan istri yang baik - Apa kriteria menjadi istri yang baik? Tentu saja yang taat dan melayani suami. Ketika semua hal sudah kita lakukan, tetapi pada satu waktu suami lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, kita langsung merasa suami tidak betah di rumah, karena kita tidak melayaninya dengan baik. Benarkah? Jika pikiran ini mulai muncul dalam benak kita, cobalah tanyakan pada suami Anda. Apakah ada sesuatu hal yang salah, yang telah kita lakukan? Ataukah ini hanya perasaan kita saja?
4. Merasa bodoh karena hanya seorang IRT - Nah, pikiran ini sering saya jumpai. Merasa rendah diri karena hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Apakah ada yang salah dengan profesi tersebut? Seorang ibu rumah tangga adalah profesi yang paling sulit. Jadi jangan pernah merasa diri tidak berharga di mata suami, hanya karena kita seorang ibu rumah tangga.
5. Merasa suami mempunyai teman dekat - Kesibukan suami yang menyita waktu terkadang sangat menyebalkan. Apalagi ketika suami tiba di rumah, ia masih saja asyik dengan handphone-nya sehingga ada perasaan curiga apakah suami sedang chatting dengan seseorang. Alhasil kita ingin mengecek handphone suami tanpa sepengetahuannya. Hal ini juga dapat memicu pertengkaran, karena suami merasa telah dituduh dan dicurigai melakukan sesuatu yang tidak dilakukannya. Jika pikiran ini mulai muncul, apa salahnya bertanya baik-baik pada suami?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar