Rabu, 06 April 2016

Agen Poker - Teman Dengan Tipe Seperti Ini Tidak Pantas Untuk Dijadikan Teman

5 Tipe orang yang tak layak lagi jadi temanmu


Agen Poker - Sangat sulit untuk keluar dari sebuah hubungan pertemanan, apalagi hubungan pertemanan tersebut ada sejak lama dan frekuensi bertemu dengannya masih tinggi. Namun memiliki teman yang 'beracun' tentu tak baik bagi kesehatan kita baik mental maupun fisik.

Semakin dewasa kita, semakin banyak alasan untuk memprioritaskan diri kita sendiri di atas kepentingan orang lain. Terlebih lagi seorang teman tersebut tak seimbang dalam 'memberi dan menerima' dari kita. Sudah pasti jumlah teman harus kita 'bersihkan.'

Berikut 5 tipe orang yang harusnya tak jadi temanmu.

1. "Sang pengkritisi" - Teman harusnya jadi suporter terbaik kita. Mereka harusnya memberi kita semangat ketika kita merasa 'down.' Namun jika kamu merasa selalu dikritisi oleh temanmu, dan kamu tak pernah merasa jadi orang yang lebih baik ketika bersamanya, mengapa kalian masih berteman?

Jika kamu melakukan hal yang tidak benar, tugas mereka adalah mengingatkan, dan mengarahkanmu jadi lebih baik. Namun jika mereka hanya ada ketika kamu salah, dan tak pernah ada untuk memberi solusi, relakan dia hilang dari hidupmu.

2. "Si egosentris" - Ini adalah tipe orang yang selalu memonopoli pembicaraan. Semuanya harus selalu tentang dirinya, dirinya dan dirinya. Jika seseorang bercerita sesuatu, dia akan bercerita hal yang sama, namun cerita dia harus lebih 'WOW.' Mungkin banyak orang yang tahan dengan hal ini, tapi sebaiknya jangan diberi toleransi.

Pertemanan tak akan berjalan jika hanya dari satu arah. Ego untuk jadi yang paling harus dipenuhi kebutuhannya, sementara kebutuhan pihak lain 'gak penting-penting amat,' tak layak jadi teman. Teman yang baik adalah yang dapat membagi apapun hal yang ada di hidup masing-masing, dengan porsi yang pas.

3. "Si pengeluh" - Seakan-akan tak ada yang bisa benar dari hidupnya, tipe orang seperti ini akan selalu memiliki sesuatu untuk dikeluhkan. Tentu kamu bisa jadi pihak yang menyelesaikan, namun jika energi yang sudah kamu keluarkan untuk membantu dia ternyata tak cukup untuk mengubahnya, maka dia tak layak lagi jadi teman.

Orang seperti ini akan menyerap 'energi positif' yang ada di dirimu, dan menyeretmu untuk ikut 'berduka' terus-terusan. Bayangkan, jika ada sesuatu yang membahagiakanmu, tentu kamu akan pikir-pikir untuk membaginya ke dia, karena mungkin dia akan merasa hidupnya makin sengsara.

4. "Si pembuat onar" - Kita selalu punya teman yang berpotensi menyeret kita ke sesuatu yang sebenarnya tidak kita inginkan. Teman yang selalu mengajak 'hang-out' kita di tengah malam, padahal kita butuh istirahat untuk aktivitas esok hari. Teman yang memperkenalkan kita ke teman-temannya yang bahkan berperilaku jauh lebih buruk lagi.

Tak ada alasan untuk tidak menjauhinya. Hal itu memang tidak salah, dan itu adalah pilihannya untuk menjadi 'troublemaker.' tapi itu bukan jalan hidupmu. Jadilah dirimu sendiri dan cari teman yang satu pemikiran denganmu.

5. "Si raja/ratu gosip" - Teman atau sahabat adalah orang yang seharusnya bisa kita percaya. Kita tidak boleh dengan entengnya menceritakan hal-hal yang kita rasa privasi ke orang yang bertitel raja atau ratu gosip. Lebih berbahaya lagi, jika dia temanmu. Sangat tidak masalah jika kamu memang sudah percaya sepenuhnya padanya, akan tetapi jika dia sering membicarakan gosip denganmu, tentu dengan orang lain dia juga demikian.

Kamu akan menyesal jika ada satu kasus saja, di mana privasimu tersebar di orang lain. Sebelum itu, jauhi si ratu/raja gosip ini.

Posted By : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar